LOGIKA DAN KEHIDUPAN
Ummu Azizah
Universitas
Sultan Ageng tirtayasa
ABSTRAK
Tulisan
ini bertujuan untuk menelaah tentang logika yang berperan dalam kehidupan
sehari-hari. Logika tidak mempelajari cara
berpikir dari semua ragamnya, tetapi pemikiran dalam bentuk yang paling sehat
dan praktis. Logika menyelidiki, menyaring dan menilai pemikiran dengan cara
serius dan terpelajar serta bertujuan mendapatkan kebenaran, terlepas dari
segala kepentingan dan keinginan perorangan. Logika merumuskan serta menerapkan
hukum-hukum dan patokan-patokan yang harus ditaati agar manusia dapat berpikir
benar, efisien dan teratur. Logika adalah sepenuhnya suatu jenis pengetahuan
rasional atau ilmu logika (ilmu pengetahuan) yang mempelajari kecakapan untuk
berpikir lurus, tepat dan teratur. Logika sebagai cabang dalam filsafat ilmu
menuntun kita untuk berpikir benar dan tidak salah dalam mengambil keputusan.
Selain itu berpikir secara logika mampu melatih kita untuk berpikir secara
lurus, efisien, tepat dan teratur demi mendapatkan kebenaran dan menghindari
kekeliruan dalam pemecahan suatu masalah. Dengan demikian, segala sesuatu yang
kita lakukan haruslah dipikrkan dan mengacu logika yang berperan penting dalam
tindakan dikehidupan sehari-hari.
Kata kunci: logika, kehidupan
Ilmu
kita pelajari karena manfaat yang hendak kita ambil, lalu apakah manfaat yang
didapat dengan mempelajari logika? Bahwa keseluruhan informasi keilmuan
merupakan suatu sistem yang bersifat logis, karena itu science tidak mungkin
melepaskan kepentingannya terhadap logika.
Sebagai
suatu ilmu yang mempelajari metode dan hukum-hukum yang digunakan untuk
membedakan penalaran yang betul dari penalaran yang salah. Banyak permasalah
dihadapan kita yang dapat kita cari solusinya dengan cara menggunakan logika.
Tetapi tidak semua masalah dapat kita selesaikan dengan menggunakan logika.
Apaka sah jika semua permasalahan dalam hidup ini kita selesaikan dengan
menggunakan logika?
Dengan
demikian saya mengangkat peran logika dalam kehidupan sehari-hari sebagai bahan
bahasan dalam makalah ini. Dengan harapan mampu menjadi bahan bacaan yang
menarik dan mengandung daya positif.
Logika
berasal dari kata Yunani Kuno yaitu Logos yang artinya hasil pertimbangan akal
pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Secara
singkat, logika berarti ilmu, kecakapan atau alat untuk berpikir lurus. Sebagai
ilmu, logika disebut sebagai logika Epiteme (Latin: logika scientia)
yaitu logika adalah sepenuhnya suatu jenis pengetahuan rasional atau ilmu
logika (ilmu pengetahuan) yang mempelajari kecakapan untuk berpikir lurus,
tepat dan teratur. Ilmu disini mengacu pada kecakapan rasional untuk
mengetahui dan kecakapan mengacu pada kesanggupan akal budi untuk mewujudkan
pengetahuan kedalam tindakan. Kata logis yang dipergunakan tersebut bisa
juga diartikan dengan masuk akal. Oleh karena itu logika terkait erat dengan
hal-hal seperti pengertian, putusan, penyimpulan, silogisme.
Logika
adalah sebuah cabang filsafat yang praktis. Praktis disini berarti logika dapat
dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.Logika lahir bersama-sama dengan
lahirnya filsafat di Yunani. Dalam usaha untuk memasarkan pikiran-pikirannya
serta pendapat-pendapatnya, filsuf-filsuf Yunani kuno tidak jarang mencoba
membantah pikiran yang lain dengan menunjukkan kesesatan penalarannya. Logika
digunakan untuk melakukan pembuktian. Logika mengatakan yang bentuk inferensi
yang berlaku dan yang tidak. Secara tradisional, logika dipelajari sebagai
cabang filosofi, tetapi juga bisa dianggap sebagai cabang matematika.
Logika
sebagai ilmu pengetahuan dimana obyek materialnya adalah berpikir (khususnya
penalaran/proses penalaran) dan obyek formal logika adalah berpikir/penalaran
yang ditinjau dari segi ketepatannya. Penalaran adalah proses pemikiran manusia
yang berusaha tiba pada pernyataan baru yang merupakan kelanjutan runtut dari
pernyataan lain yang telah diketahui (Premis) yang nanti akan diturunkan
kesimpulan.
Logika
juga merupakan suatu ketrampilan untuk menerapkan hukum-hukum pemikiran dalam
praktek, hal ini yang menyebabkan logika disebut dengan filsafat yang praktis.
Dalam proses pemikiran, terjadi pertimbamgan, menguraikan, membandingkan dan
menghubungkan pengertian yang satu dengan yang lain. Penyelidikan logika tidak
dilakukan dengan sembarang berpikir. Logika berpikir dipandang dari sudut
kelurusan atau ketepatannya. Suatu pemikiran logika akan disebut lurus apabila
pemikiran itu sesuai dengan hukum-hukum serta aturan yang sudah ditetapkan
dalam logika. Dari semua hal yang telah dijelaskan tersebut dapat menunjukkan
bahwa logika merupakan suatu pedoman atau pegangan untuk berpikir.
Logika
membantu manusia berpikir lurus, efisien, tepat, dan teratur untuk
mendapatkan kebenaran dan menghindari kekeliruan. Dalam segala aktivitas
berpikir dan bertindak, manusia mendasarkan diri atas prinsip ini. Logika
menyampaikan kepada berpikir benar, lepas dari berbagai prasangka emosi dan
keyakinan seseoranng, karena itu ia mendidik manusia bersikap obyektif, tegas,
dan berani, suatu sikap yang dibutuhkan dalam segala suasana dan tempat.
Selain
itu logika modern (terutama logika perlambang) dengan berbagai pengertian yang
cermat, lambang yang abstrak dan aturan-aturan yang diformalkan untuk keperluan
penalaran yang betul tidak saja dapat menangani perbincangan-perbincangan yang
rumit dalam suatu bidang ilmu, melainkan ternyata juga mempunyai penerapan.
Misalnya dalam penyusunan program komputer dan pengaturan arus listrik, yang
tidak bersangkutan dengan argumen.
Pengertian
ilmu logika secara umum adalah ilmu yang mempelajari aturan-aturan berpikir
benar. Jadi dalam logika kita mempelajari bagaimana sistematika atau
aturan-aturan berpikir benar. Subjek inti ilmu logika adalah definisi dan
argumentasi. Yang selanjutnya dikembangkan dalam bentuk silogisme. Dari uraian
diatas, dapat disimpulkan bahwa kegunaan logika adalah sebagai berikut:
1.
Membantu setiap orang yang mempelajari logika untuk berpikir
secara rasional, kritis, lurus, tetap, tertib, metodis dan koheren.
2.
Meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak, cermat, dan
objektif.
3.
Menambah kecerdasan dan meningkatkan kemampuan berpikir
secara tajam dan mandiri.
4.
Memaksa dan mendorong orang untuk berpikir sendiri dengan
menggunakan asas-asas sistematis.
5.
Meningkatkan cinta akan kebenaran dan menghindari
kesalahan-kesalahan berpikir, kekeliruan serta kesesatan.
6.
Mampu melakukan analisis terhadap suatu kejadian.
7.
Terhindar dari klenik , gugon-tuhon ( bahasa Jawa ).
8.
Apabila sudah mampu berpikir rasional,kritis ,lurus,metodis
dan analitis sebagaimana tersebut pada butir pertama maka akan meningkatkan
citra diri seseorang.
Karena
yang dipelajari dalam ilmu logika hanyalah berupa aturan-aturan berpikir benar
maka tidak otomatis seseorang yang belajar logika akan menjadi orang yang
selalu benar dalam berpikir. Itu semua tergantung seperti apa dia menerapkan
aturan-aturan berpikir itu, disiplin atau tidak dalam menggunakan aturan-aturan
itu, sering berlatih, dan tentu saja punya tekad dalam kebenaran.
Kegunaan
dari kita belajar logika adalah daya analisis kita semakin bertambah dan dimana
apabila ada suatu masalah, kita dapat mengambil keputusan dengan benar.
Disamping itu belajar logika juga sangat bermanfaat dalam manajemen waktu, dan
juga logika merupakan dasar ilmu psikologi yang paling mendasar. Intinya dengan
belajar logika kemampuan berpikir dan daya analisis kita semakin berkembang.
DAFTAR PUSTAKA
Alatas, Adesbog. 2013. “Filsafat Logika Sebagai Cabang Ilmu
Filsafat”. [Online]. http://adesmedia.blogspot.co.id/2013/02/filsafat-logika-sebagai-cabang-filsafat.html(diakses pada 05
Oktober 2015)
Yonesa. 2015. “Hubungan Filsafat dengan Logika”.
[Online]. http://yonesamz.blogspot.co.id/2015/05/hubungan-filsafat-dengan-logika.html(diakses pada 05 Oktober 2015)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar