Kalau saja sudut matamu yang sering berair itu bisa
bercerita, akan butuh sekian malam demi menuntaskan kisahnya.
Dijamin, ia pasti
mencerocos soal malam-malam panjang waktu kamu memeluk diri sendiri.
Saat
bantalmu basah dan kamu seakan tak bisa bernafas lagi.
Anak rambut dan buku-buku jarimu juga menyimpan kisah mereka.
Pernah ada tangan yang sangat kamu cinta mampir di sana.
Nyaman sentuhannya membuatmu nekat berharap bahwa gelenyar itu akan ada selamanya.
Namun sayang justru kekecewaan menganga yang harus dihadapi di depan mata.
Pernah ada tangan yang sangat kamu cinta mampir di sana.
Nyaman sentuhannya membuatmu nekat berharap bahwa gelenyar itu akan ada selamanya.
Namun sayang justru kekecewaan menganga yang harus dihadapi di depan mata.
Di tengah sekian banyak nyeri yang menghantam dada, kata “Baik-baik
saja” membuatmu tetap waras di tengah semua kejadian yang ada.
Tapi sesungguhnyasequence3 kata itu telah kehilangan daya magisnya.
Kamu tidak pernah sepenuhnya baik-baik saja.
Tapi sesungguhnyasequence3 kata itu telah kehilangan daya magisnya.
Kamu tidak pernah sepenuhnya baik-baik saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar