Sebagai
warga negara yang baik kita harus menjaga dan melestarikan kebudayaan yang ada di Indonesia terutama di wilayah kita sendiri. Maka tidak akan ada yang namanya pencurian
kebudayaan Indonesia oleh bangsa asing, jika kita sendiri (bangsa Indonesia)
mau menjaga dan melestarikannya.
Salah
satu cara untuk melestarikannya adalah terlebih dahulu kita mengenal apa apa
saja budaya yang ada di Indonesia dan di wilayah kita. Disini saya akan
menjelaskan kebudayaan yang ada didaearah saya, yaitu di Banten.
Banten
sebagai komunitas kultural mempunyai kebudayaannya sendiri yang di tampilkan
lewat unsur- unsur kebudayaan. Kebudayaan suatu daerah merupakan identitas bagi
daerah tersebut. Banten, Provinsi yang dulunya termasuk ke dalam daerah Jawa
Barat ini sebenarnya adalah sebuah Provinsi kecil dengan banyak sekali pesona
kesenian. Kilasan singkat di bawah ini hanya sebagian kecil saja dari
kesenian-kesenian yang ada di Banten, yang tentunya patut untuk terus kita jaga
dan lestarikan. Langsung aja, check this out!
·
Debus
Mungkin sebagian dari kita jika mendengar kata
“Banten” pasti yang akan pertama kali muncul di pikiran adalah “Debus”, sebuah
atraksi kesenian yang bernuansa magis. Ya, Debus memang merupakan
kesenian asli masyarakat Banten yang ada sejak abad ke-16. Bentuk Atraksi
permainan debus merupakan bentuk kesenian yang dikombinasikan dengan seni tari,
seni suara dan seni kebatinan yang bernuansa mistis. Kesenian debus biasanya
dipertunjukkan sebagai pelengkap upacara adat, atau untuk hiburan masyarakat.
Pertunjukan ini dimulai dengan pembukaan, yaitu
pembacaan sholawat dan dzikir yang diiringi musik dari alat musik tabuh
lalu dilanjutkan dengan beluk, yaitu lantunan nyanyian dzikir dengan
suara keras, melengking, bersahut-sahutan dengan iringan tetabuhan. Uniknya,
bersamaan dengan beluk atraksi kekebalan tubuh didemonstrasikan sesuai
dengan keinginan pemainnya, seperti menusuk perut dengan gada (semacam
senjata), makan api, memasukkan jarum ke dalam lidah, kulit pipi dan anggota
tubuh lainnya sampai tembus, menyiram tubuh dengan air keras sampai pakaian
yang dikenakan hancur, dan masih banyak lagi. Hebatnya, semua ini dilakukan
tanpa menyebabkan luka sedikitpun pada tubuh pemain yang melakukan atraksi
debus ini.
Hal lain yang perlu diingat adalah debus tidak ada
kaitannya dengan dunia mistis, tidak seperti anggapan orang kebanyakan. Selama
ini Debus dianggap berkaitan erat dengan dunia mistis yang bertentangan dengan
ajaran Islam. Padahal, Debus digunakan oleh ulama zaman dahulu untuk melawan
penjajah dan atraksinya pun dimulai dengan pembacaan doa dan shalawat Nabi.
Debus merupakan kesenian tradisional dari banten yang bisa menjadi daya tarik
bagi wisatawan. Jadi, kita pun harus turut melestarikan dan mengembangkan
kesenian Debus, yang menjadi ciri khas kebudayaan Banten yaaaa !!
·
Rampak Bedug, Kolaborasi Tabuh Bedug
dan Tarian
Kata “Bedug” mungkin sudah tidak asing lagi di telinga
bangsa Indonesia. Seperti di Banten, Bedug hampir terdapat pada setiap masjid.
Rampak Bedug adalah salah satu kesenian yang hanya terdapat di daerah Banten.
Kata “Rampak” memiliki arti “serempak” dan juga “banyak” jadi Rampak Bedug
adalah seni menabuh bedug yang ditabuh secara serempak sehingga menghasilkan
irama yang enak di dengar. Rampak Bedug pertama kali dilakukan untuk menyambut
bulan suci Ramadhan. Namun karena seni rampak bedug ini mengundang banyak
penonton, maka kesenian ini menjadi sering ditampilkan dalam suatu acara
pementasan.
Pada zaman dahulu, pemain rampak bedug semuanya laki-laki, namun sekarang kesenian ini bisa dilakukan olah perempuan dan laki-laki. Biasanya pemain laki-laki sebagai penabuh bedug sekaligus kendang dan pemain perempuan sebagai penabuh bedug. Baik pemain laki-laki dan perempuan juga berfungsi sebagai penari. Busana yang dipakai oleh pemain Rampak bedug adalah pakaian muslim yang disesuaikan dengan perkembangan zaman. Biasanya pemain laki-laki mengenakan pakaian pesilat lengkap dengan sorban khas Banten. Sedangkan untuk perempuannya memakai pakaian khas tradisional, seperti rok panjang bawah lutut dari bahan batik dengan didalamnya mamakain celana panjang sejenis celana panjang pesilat.
Pada zaman dahulu, pemain rampak bedug semuanya laki-laki, namun sekarang kesenian ini bisa dilakukan olah perempuan dan laki-laki. Biasanya pemain laki-laki sebagai penabuh bedug sekaligus kendang dan pemain perempuan sebagai penabuh bedug. Baik pemain laki-laki dan perempuan juga berfungsi sebagai penari. Busana yang dipakai oleh pemain Rampak bedug adalah pakaian muslim yang disesuaikan dengan perkembangan zaman. Biasanya pemain laki-laki mengenakan pakaian pesilat lengkap dengan sorban khas Banten. Sedangkan untuk perempuannya memakai pakaian khas tradisional, seperti rok panjang bawah lutut dari bahan batik dengan didalamnya mamakain celana panjang sejenis celana panjang pesilat.
·
Keindahan Pantai
Pesisir Barat
Salah satu keunikan Banten adalah
keindahan pantainya terutama pantai di pesisir barat antara Anyer hingga
Labuan. Banyaknya pilihan pantai mulai dari pantai berpasir putih, pantai
dengan ombak yang deras hingga pantai berkarang menjadikan pantai pesisir barat
Banten terkenal baik secara Nasional bahkan ke Mancanegara.
Anda tak perlu khawatir jika ingin
berlibur ke sana. Karena mulai dari resort biasa hingga mewah, hotel kelas
melati hingga kelas berbintang dapat anda sambangi di sana.
·
Taman Nasional Ujung
Kulon
Tempat ini adalah salah satu tempat unik
dan paling terkenal di Propinsi Banten. Taman Nasional yang sekaligus Suaka
Margasatwa bagi badak bercula satu yang konon populasinya hanya tinggal 60 ekor
di tempat seluas 25.000 hektar tersebut ternyata merupakan satu-satunya habitat
bagi Badak Jawa.
Di sana pula, kalian dapat menemukan
banyak keindahan alam seperti air terjun, pantai berpasir putih, sumber mata
air panas dan peninggalan berupa Arca Ganesha di Pulau Panaitan.
·
Suku Baduy
Suku yang hidup di wilayah pegunungan
Kendeng, Kabupaten Lebak, Banten atau yang sering di sebut orang Kanekes atau
Rawayan ini adalah salah satu suku terunik yang dimiliki Bangsa Indonesia.
Bayangkan, mereka hidup terisolir di rimbunnya hutan ujung barat pulau jawa.
Keteguhan yang teramat tinggi dalam menjaga adat-istiadat kehidupannya membuat
suku ini sering menjadi perbincangan baik bagi para peneliti maupun masyarakat
sekitar Banten.
Jika kalian memasuki perkampungan suku
ini, terlihat amat jelas harmonisasi mereka dengan alam, seperti rumah-rumah
mereka yag masih terbuat dari kayu dan bambu tanpa paku. Selain itu, mereka
menolak masuknya modernisasi ke perkampungan mereka.
Inilah beberapa contoh dari sekian banyak kesenian
unik yang berasal dari Banten. Lain waktu, akan dibahas kesenian unik lainnya
oke! Oh ya terakhir dan yang paling penting, sudah seharusnya kita sebagai
warga Indonesia khususnya daerah Banten ikut menjaga dan melestarikan kesenian
yang menjadi ciri khas Banten ini. Jika bukan kita, siapa lagi?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar